Saturday, November 5, 2016

The End

"Aku menyerah."

Dua kata yang membuat hati terluka. Benarkah ini? Apa yang dia pikirkan hingga dia berkata seperti itu? Tak habis pikirku dengannya. Setelah sekian lama saling mempertahankan, saling memperjuangkan dan saling mendukung. Apa ini yang pantas dikatakan?
Apa perjuanganku selama ini tak cukup untuknya? Setelah 3bulan menantinya kembali, dia datang dengan membawa dua tombak kata yang langsung menusuk jantungku.
Aku memahami maksudnya, namun aku tidak bisa memahami hatinya. Dia terlalu dingin. Terlalu asing untuk ku sentuh meski dia milikku.
Lagi, aku mencoba menahan kepergiannya. Dan ini bukan untuk yang pertama. Ini adalah kesekian kalinya dia mengatakan itu. Namun kali ini, pertahananku roboh.

"Untuk apa mempertahankan orang yang jelas-jelas sudah tak menginginkan kita ada di dalam hidupnya, sementara di luar sana ada banyak orang yang mengharapkan kita ada."

Batinku menggerutu sedemikian rupa. Ternyata memberi pemahaman kepada orang yang enggan menerima kita itu adalah kesalahan besar. Seperti apapun yang kita ucapkan, sedalam apapun makna yang keluar. Tetap saja, dia enggan menerima. 

Ya, akupun menyerah. Merasa lelah menghadapi sikap dingin itu. Sikap yang membuatku jengah.

Terimakasih kau sudah menghancurkan semua harapanku dan membuatku sadar bahwa tiada seorangpun yang bisa kuperjuangkan.

Hari itu juga aku melepasmu. Membiarkanmu pergi dari pelukku. Tangisku pecah seketika. aku terlalu dalam menerimanya sehingga membuatku terluka dengan kepergiannya.


T- Mobile - iPhone 14

Images of the iPhone 14 Pro from T-Mobile inadvertently display the separate pill + hole punch configuration. We all anticipated...