Apa kau merasakan apa yang ku
rasakan?
Setelah terjatuh dan terpuruk
dalam masalah cinta, rupanya itu tidak membuatnya menutup hati. Seperti yang
sering dia katakana “jika kita jatuh hati kita juga harus siap untuk patah
hati. Jodoh gak akan kemana.” Baginya cinta itu seperti drama dalam sebuah
perfilman. Ada perkenalan, permasalahan, puncak permasalahan, sad ending atau
happy ending. Ya gitu-gitu ajadeh. Cinta itu sulit ditebak! Jodoh memang di
tangan tuhan, tapi kita yang menentukan.
Setelah mengalami berbagai macam
permasalahan dalam cinta, rupanya seorang pria yang sering di sapa Tio itu
tidak pernah menyerah dalam masalah ini. Baru beberapa hari setelah dia
berpisah dengan kekasihnya, dia sekarang sudah memiliki lagi kekasih baru yang
bernama Nia. Cukup lama mereka menjalin
hubungan.
Perkenaalan mereka tidak lama,
mungkin hanya dalam waktu satu bulan mereka berkenalan sudah jadian. Awalnya Nia tidak
mengenal sama sekali sosok Tio, dan sangat asing dalam hidupnya. Hingga suatu
ketika di sekolah Nia ada suatu kegiatan yang mengharuskan Nia lebih sering
berhubungan dengan Tio karena membutuhkan bantuannya. Saat itu Nia memang
sedang dekat dengan teman Tio yang bernama Awan dan kenal lebih dulu.
Sebenarnya Nia menyukain temannya Tio itu. Namun ketika Nia pertama kali
bertemu dengan Tio, ada rasa yang berbeda padanya. Ada getaran yang membuat
jatungnya berdetuk dengan kencang.
Kali pertama Tio bertemu langsung dan bertatap muka dengan Nia masih mempunyai
kekasih. Mereka bertemu karena Nia ingin meminjam kemeja Tio, saat itu mungkin
Tio sudah mengenal Nia sejak lama. Karena ternyata diam-diam Tio sering
memperhatika Nia dari jauh. Namun bagi Nia, dia adalah sosok asing yang
tiba-tiba datang dan memberi prtolongan layaknya seperti superhero (hellokitty
boy). Nia begitu terlihat gugup ketika bertemu Tio, begitu juga Tio. Mereka
terlihat sama-sama gugup dan salah tingkah gitu.
Setelah pertemuan itu mereka
lebih sering berhubungan, dan sering bertemu. Mungkin karna jarak rumah mereka
dekat dan Nia memang selalu lewat depan rumahnya. Kegiatan disekolahnya Nia
telah selesai, namun Nia belum sempat mengembalikan kemeja pinjamannya itu
karena sibuk dengan kegiatan lainnya disekolah.
Beberapa minggu kemudian Nia baru
sempat mengembalikan kemeja yang ia pinjam dari Tio. Kedua kalinnya mereka
bertemu msh di tempat yang sama, pinggir jalan depan rumah Tio. Saat itu Tio
sedang duduk menunggu Nia mengembalikan bajunya. Tio terlihat tegang
menunggunya. Nia kira apa yang dirasakannya saat pertama kali semoga tidak
terasa lagi. Namun apa yang terjadi?
Saat Nia menemuinya seluruh tubuh Nia lemas, entah ada magnet apa yang
membuatnya seperti itu. Terlihat raut muga gugup dan malu terpancar dari
tatapan mata Nia. Setelah pertemuan itu mereka tidak bertemu lagi namun tetap
menjalin komunikasi yang baik. Beberapa minggu kemudian Tio menghilang layaknya
di telan bumi. Namun Nia tidak mempeerdulikannya, karena dia hanya sebatas
berdecak kagum padanya. Entah apa yang membuat Nia seperti itu.
Tiba saatnya waktu liburan akhir
semester 2 atau libur kenaikkan kelas. Nia berlibur ke sebuah kota besar yang
jauh dari kampong halamannya. Entah mengaa dia tiba-tiba merindukan sosok Tio
yang sudah mempunyai kekasih. Baying-bayang wajahnya selalu terbayang di
pkirannya. Nia mulai teracuni oleh sosok asing itu. Dari situ Nia mulai
tersadar ternyata dia mulai menyukai sosok pria yang tiba-tiba datang dalam
hidupnya seperti superhero (hellokitty boy). Saat itu Nia memang sudah lama
tidak berhubungan dengan Tio. Sampai suatu malam tiba-tiba Nia tidak sengaja mengirim
pesan singkat kepada Tio. Dan tidak lama
kemudian tio membalas pesan singkat tersebut. Mereka mulai kembali berhubungan
lewat telefon ataupun pesan singkat. Saling memberi kabar, memberi perhatian
dan mereka mulai nyaman dengan keadaan itu. Saat itu Tio sudah tidak memiliki
kekasih, dia mulai mendekati Nia dan mungkin dia berharap Nia mau menjadi
kekasihnya.
Tepatnya malam minggu Tio
tiba-tiba mengirim pesan singkat yang isinya ternyata Tio diam-diam menyukai
Nia sejak lama dan dia ingin Nia menerimanya untuk menjadi kekasih hatinya. Nia
sangat terkejut dengan semua itu, dia tidak menyangka di dalam ke-cuekannya dan
kedinginan sifatnya serta keanehan yang membuat Nia bertanya-tanya itu
tersimpat sejuta kata misterius yang menghantui Nia. Nia tidak langsung
memberikan jawaban, dia membutuhkan waktu untuk berfikir dan meyakinkan hatinya
karena dia tak ingin terluka lagi seperti masalalunya. Tio rela menantinya,
sampai kapanpun dia akan menanti Nia untuk bersedia menerimanya sebagai
kekasihya.
Keesokan harinya, pagi-pagi Tio
mengirim pesan dengan panggilan ‘sayang’, Nia pun membalasnya dengan panggilan
sayang. Panggilan itu sudah lama Nia tunggu dari Tio, yaa…karena Nia memang
menyukai Tio sejak pertama mereka bertemu. Akhirnya hari itu Nia menerima
permintaan Tio untuk menjadikan dia kekasih hatinya. Merek berdua seperti
dimabuk cinta. Yaaa layaknya orang yang baru pacaran, wajah mereka terlihat
begitu senang. Tidak terlihat raut wajah sedih di wajah mereka. Walaupun mereka
berada ditempat yang berbeda dan jauh, namun mereka menikmati setiap saat yang
mereka lalui. Mereka tak sabar untuk bertemu, untuk mengungkapkan semua rindu
yang bergumam di hati. Beberapa kali Tio mengungkapkan perasaannya lewat
telefon, namun dia tetap belum puas dia ingin mengungkapkannya langsung di
hadapan Nia.
Beberapa hari kemudian akhirnya
Nia pulang kembali ke kampung halamannya, tempat dimana dia dibesarkan dan
tertinggal kekasih hatinya disana. Dua hari kemudian setelah kepulangan Nia ke
kampung halamannya, mereka bertemu kebetulan Nia akan berbelanja untuk
keperluan sekolahnya. Tio mengantar Nia dengan senang hati. Akhirnya apa yang
mereka inginkan bisa tercapai. Mereka bertemu dan mencurahkan semua rasa rindu
yang mereka rasakan. Ini bukan pertama kalinya mereka bertemu. Untuk ketiga
kalinya mereka bertemu perasaan Nia masih tetap sama, ada getaran yang
membuatnya terkulai lemas.
Kegiatan sekolah dimulai, Nia dan
Tio memang berbeda sekolah, namun sekolah mereka berdampingan. Terkadang mereka
berangkat dan pulang bersama, hubungan mereka berjalan dengan baik. Mereka
sangat menikmati semua aktifitas yang mereka lakukan. Namun semakin lama mereka
sibuk dengan urusan mereka masing-masing, hubungan mereka merenggang. Semakin
menjauh dan jauh. Entah apa yang membuat mereka menjauh seperti itu.
Selesai sudah masa SMA mereka, tiba waktunya
mereka untuk berpisah. Berpisah bukan karena mereka sudah tidak nyaman ataupun
tidak mencinta lagi. Mereka berpisah karena jarak. Yaaa… lagi-lagi jarak yang
memisahkan mereka. Tapi walaupun mereka terpisah oleh jarak ruang dan waktu
cinta mereka takkan pernah hilang. Jarak yang sangat jauh yang dirasakan Tio
pada Nia takkan menghapus cita-cita dan tujuan mereka.
Inilah saatnya mereka harus
menjalani ujian hidup yang sebenarnya. Dan mereka yakin mereka bisa menjalaninya sampai nanti akan bersama
lagi hingga waktunya tiba. Walau mereka tidak tau kapan waktu itu akan datang,
mereka tetap memegang teguh kata-kata mereka. Terkadang perpisahan memang
menyakitkann namun apabila perpisahan itu menjajikan kebahagiaan kenapa tidak
kita jalani? Nikmatilah karna setiap petemua ada perpisahan dan setiap
perpisahan ada pertemuan. Jika kita tidak dipertemukan di dunia ini kita akan
dipertemukan di alam keabadian nanti, percayalah semua indah pada waktunya.